Profil Desa Kalikarung

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalikarung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalikarung

Tentang Kami

Profil Desa Kalikarung, Kalibawang, Wonosobo. Kenali potensinya sebagai sentra "Ratu Buah" Manggis berkualitas ekspor, pusat peternakan kambing perah Etawa, dan model desa agribisnis yang dinamis.

  • Sentra "Ratu Buah" Manggis

    Desa Kalikarung merupakan salah satu pusat utama budidaya Manggis, sang "Ratu Buah", yang memiliki kualitas unggul dan berpotensi besar untuk menembus pasar ekspor.

  • Pusat Peternakan Kambing Etawa

    Desa ini menjadi basis bagi para peternak kambing Peranakan Etawa (PE), yang fokus pada produksi susu kambing segar dan produk turunannya, menjadi pilar ekonomi harian yang vital.

  • Model Ekonomi Ganda yang Inovatif

    Masyarakatnya menerapkan model ekonomi ganda yang sangat tangguh dan inovatif, menyinergikan pendapatan musiman jangka panjang dari kebun buah dengan pendapatan harian yang stabil dari peternakan perah.

XM Broker

Di perbukitan subur Kecamatan Kalibawang, Wonosobo, tersembunyi sebuah desa yang membangun kemakmurannya di atas dua pilar agribisnis yang unik dan bernilai tinggi. Desa Kalikarung adalah sebuah anomali produktif, tempat di mana keanggunan sang "Ratu Buah", Manggis, berpadu dengan "emas putih" dari peternakan kambing Peranakan Etawa. Jika desa-desa tetangganya bergelimang aroma durian, maka Kalikarung menawarkan pesona yang lebih subtil namun tak kalah menjanjikan. Ini adalah potret sebuah komunitas agraris yang cerdas, yang tidak hanya menanam, tetapi juga beternak dan berinovasi, menciptakan model ketahanan ekonomi perdesaan yang patut diperhitungkan.

Legenda di Tepi "Kali Karung": Sejarah dan Asal-Usul Desa

Nama desa ini, "Kalikarung", secara langsung menempatkan sungai (kali) sebagai pusat identitasnya. "Karung" yang berarti kantung atau sak, memunculkan berbagai interpretasi historis yang menarik. Legenda lokal dan penuturan sesepuh mengarah pada sebuah cerita tentang peran sungai di masa lalu sebagai jalur perdagangan. Konon, di salah satu titik di sungai yang melintasi desa ini, terdapat sebuah area yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang-barang hasil bumi yang diangkut dalam karung-karung.Sungai tersebut menjadi saksi bisu dari aktivitas niaga di masa lampau dan nama "Kalikarung" melekat sebagai pengingat akan sejarahnya sebagai simpul ekonomi. Meskipun kini sungai tidak lagi menjadi jalur transportasi utama, warisan sebagai desa yang dinamis secara ekonomi terus hidup. Denyut nadi perdagangan itu telah bertransformasi dari karung-karung hasil bumi di tepi sungai menjadi transaksi manggis berkualitas ekspor dan susu kambing segar yang menyehatkan.

Geografi dan Demografi: Kesuburan Lembah di Tenggara Wonosobo

Desa Kalikarung terletak di lanskap perbukitan di bagian tenggara Kabupaten Wonosobo, sebuah wilayah yang dialiri oleh anak-anak sungai dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto. Desa ini berada pada ketinggian rata-rata 300 hingga 500 meter di atas permukaan laut, dengan iklim tropis yang hangat dan lembab. Kondisi agroklimat ini, didukung oleh tanah yang subur, menyediakan lingkungan yang sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman buah-buahan tropis, khususnya manggis yang membutuhkan kondisi spesifik.Secara administratif, Desa Kalikarung memiliki luas wilayah sekitar 380 hektare. Batas-batas wilayahnya meliputi:

  • Berbatasan dengan Desa Pengarengan

  • Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magelang

  • Berbatasan dengan Desa Kalikuning

  • Berbatasan dengan Desa Depok

Berdasarkan data kependudukan per September 2025, jumlah penduduk Desa Kalikarung diperkirakan sekitar 4.600 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.210 jiwa per kilometer persegi. Sebagian besar penduduknya adalah petani dan peternak, yang mengelola lahan mereka dengan sistem kebun campuran yang lestari.

Sang Ratu Buah: Budidaya Manggis Sebagai Komoditas Unggulan

Pilar pertama dan paling menjanjikan dari ekonomi Desa Kalikarung adalah budidaya manggis (Garcinia mangostana). Buah yang dijuluki "The Queen of Fruits" ini dikenal karena rasanya yang manis-asam menyegarkan dan khasiatnya yang tinggi. Manggis dari Kalikarung dikenal memiliki kualitas super, dengan kulit buah yang mulus dan rasa daging buah yang tebal dan manis, menjadikannya komoditas yang sangat diminati.Budidaya manggis adalah bentuk investasi jangka panjang. Pohonnya membutuhkan waktu bertahun-tahun (7-10 tahun) untuk mulai berbuah, menuntut kesabaran dan perawatan ekstra dari para petani. Namun ketika sudah memasuki masa produktif, satu pohon dapat menghasilkan ratusan buah berkualitas setiap musim panen. Pasar untuk manggis Kalikarung tidak hanya pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor yang sangat ketat, di mana buah dengan kualitas sempurna dihargai sangat tinggi. Musim panen manggis menjadi periode penting yang memberikan suntikan dana signifikan bagi perekonomian desa.

Emas Putih dari Perbukitan: Peternakan Kambing Etawa

Pilar kedua yang menjadi keunikan Desa Kalikarung adalah maraknya peternakan kambing Peranakan Etawa (PE). Berbeda dengan kambing lokal yang umumnya diternakkan untuk daging, kambing PE dipelihara terutama untuk menghasilkan susu. Kambing persilangan dari jenis Jamnapari India ini memiliki postur tubuh yang tinggi dan gagah, serta kemampuan produksi susu yang tinggi.Peternakan kambing Etawa menjadi mesin ekonomi harian bagi banyak keluarga. Setiap pagi dan sore, para peternak akan memerah susu kambing mereka. Susu segar ini kemudian dijual langsung ke konsumen, diolah menjadi produk turunan seperti yogurt dan kefir, atau bahkan menjadi bahan baku sabun susu kambing. Keberadaan peternakan ini memberikan beberapa keuntungan strategis:

  • Pendapatan Harian: Berbeda dari manggis yang panennya musiman, susu kambing memberikan arus kas harian yang stabil.

  • Meningkatkan kualitas gizi keluarga peternak.

  • Pupuk Organik: Kotoran kambing diolah menjadi pupuk kandang berkualitas tinggi yang digunakan untuk menyuburkan kebun manggis dan tanaman lainnya, menciptakan siklus pertanian terpadu.

Susu kambing Etawa yang sering disebut "emas putih" ini menjadi penopang ekonomi yang sangat vital, melengkapi pendapatan jangka panjang dari sang "Ratu Buah".

Sinergi dalam Sistem Pertanian Terpadu

Masyarakat Desa Kalikarung tidak melihat pertanian dan peternakan sebagai dua hal yang terpisah. Keduanya dijalankan dalam sebuah sistem terpadu yang saling menguatkan. Lahan kebun campuran tidak hanya ditanami manggis, tetapi juga berbagai tanaman pakan ternak (hijauan) seperti kaliandra atau gamal. Hasil pangkasan tanaman di kebun menjadi pakan tambahan bagi kambing, dan sebaliknya, kotoran kambing kembali ke kebun sebagai pupuk. Model pertanian terpadu ini sangat efisien, mengurangi biaya produksi, dan ramah lingkungan.

Tantangan dan Peluang Ekonomi Diversifikasi

Meskipun memiliki dua pilar ekonomi yang kuat, Desa Kalikarung tetap menghadapi tantangan.

  • Pada Sektor Manggis: Tantangan utamanya adalah menjaga kualitas buah agar memenuhi standar ekspor yang sangat tinggi, mengendalikan hama dan penyakit (terutama getah kuning), serta menghadapi fluktuasi harga di pasar internasional.

  • Pada Sektor Kambing Etawa: Pemasaran susu segar masih menjadi tantangan karena belum semua kalangan masyarakat terbiasa dengan rasa dan aromanya. Diperlukan edukasi pasar dan inovasi produk olahan yang lebih beragam untuk memperluas jangkauan konsumen.

  • Regenerasi: Baik bertani manggis yang butuh kesabaran maupun beternak kambing perah yang menuntut ketelatenan, keduanya menghadapi tantangan regenerasi di kalangan generasi muda.

Namun, peluang di masa depan sangatlah besar. Desa Kalikarung memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan sebagai desa agrowisata edukatif. Paket wisata yang menggabungkan pengalaman "memetik manggis langsung dari pohon" dengan "belajar memerah susu kambing Etawa dan mengolahnya" akan menjadi daya tarik yang sangat unik dan sulit ditiru. Pengunjung tidak hanya berwisata, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang agribisnis modern di tingkat perdesaan. Dengan memperkuat branding kedua produk unggulannya, Kalikarung berpotensi menjadi destinasi agrowisata premium yang menginspirasi.